Workshop Menjadi
Juragan Bakso di Tristar Institute
Awalid9
Yuyun Anwar
Bimbing 12 Peserta Workshop Praktik Membuat Aneka Resep Bakso Skala Rumahan
LEMBAGA Pendidikan dan
Pelatihan Tristar Institute menghelat ”One Day Training dan Workshop Menjadi Juragan
Bakso” bersama Yuyun Anwar di Laboratorium Teknologi Pangan Tristar Institute Jl
Raya Jemursari No. 234 Surabaya pada Sabtu (20/02/2016).
Workshop Menjadi Juragan Bakso itu diikuti 12
peserta yang berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Jombang dan Kediri. Para peserta
workshop itu adalah Waskitho W, Zainal Arifin, Nuricha, Suriyati, Farida, Eva
Susanti, Eny Risnaini, Lilis, Ang
Suyani, Akbar Khemal T.A., dan Reni Suwandawarni.
Peserta workshop menaruh ekspektasi tinggi
terhadap Yuyun Anwar yang menjadi instruktur workshop menjadi juragan bakso.
Pasalnya, Yuyun sudah dikenal luas sebagai instruktur berpengalaman sehingga
kehadirannya dimanfaatkan betul oleh peserta workshop untuk menimba ilmu seputar sisik melik cara membuat aneka bakso berikut kuahnya hingga mencari
tahu bagaimana kiat memasarkannya.
Peluang usaha bakso daging (sapi atau ayam)
masih menjanjikan. Bakso daging sapi, khususnya, adalah jenis makanan yang
paling digemari karena memiliki pasar ganda baik sebagai pelengkap hidangan
maupun hidangan utama.
Sebagai pelengkap, bakso daging sapi sering
menemani mie ayam, oseng-oseng, nasi goreng, cap jay, sup dan makanan lainnya.
Sementara sebagai menu utama, bakso dihidangkan dengan kuah yang disajikan dari
level bawah yakni kelas gerobak sampai kelas resto dan hotel berbintang.
Usaha bakso daging sapi lengkap dengan kuah
siap saji mudah dijumpai di mana-mana. Beberapa jenis bakso yang seringkali
dijual adalah bakso malang yang lengkap dengan menu tambahan yang variatif.
Begitu juga bakso solo atau wonogiri.
Saat ini juga banyak berkembang aneka jenis
bakso siap saja dalam bentuk resto franchise (di-franchise-kan), seperti bakso kepala sapi, bakso cak man, bakso
kota, bakso cak eko untuk skala resto menengah.
”Sedangkan jenis bakso resto skala besar dan
mewah seperti bakso lapangan tembak atau bakso ino banyak dijual di tempat
strategis seperti bandar udara atau mall besar. Sementara jenis gerobak bisa
dikelola oleh perorangan atau kelompok,” kata wanita paro baya yang berhijab
ini kepada peserta workshop, Sabtu (20/02/2016) siang.
Usaha bakso daging dalam bentuk kemasan dan
curah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar non siap saji, misalnya
untuk kebutuhan rumah tangga, pedagang nasi goreng atau penjual mie hingga
pasar modern (supermarket dan hypermarket).
Bentuk usaha ini bisa dimulai dari skala
rumahan sampai skala pabrikan. Bakso diwadahi dalam kemasan kecil atau besar
sesuai kebutuhan. Rata-rata pemain yang bergerak di sektor usaha ini didominasi
sejumlah perusahaan besar.
Selain mengulas peluang pasar bakso, Yuyun
Anwar juga menjelaskan bahan baku dan bahan tambahan (additive) untuk membuat bakso daging terutama daging sapi. Semua
bagian dari daging sapi bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan bakso.
Jenis daging yang digunakan bisa memakai daging segar di pasar tradisional atau
daging sapi beku yang didatangkan dari mancanegara (daging impor).
Daging ayam dada tanpa kulit dan tulang, bisa
digunakan sebagai substitusi daging sapi yang mahal. Memilih jenis daging ayam bagian
dada sangat penting karena rasa daging yang relatif netral dibanding bagian
lain seperti paha.
Tepung, bisa menggunakan tepung
tapioka/aci/kanji atau sagu. Hanya saja harga tepung sagu lebih mahal
dibanding tapioka. Es berfungsi sebagai pembentuk adonan lebih lunak dan untuk
mempertahankan suhu adonan tetap dingin sehingga kandungan proteinnya tidak
rusak.
Bumbu untuk menambah citarasa antara lain
gula, vitsin, bawang putih, bawah merah dan lain-lain. Selain itu, untuk
membuat bakso daging juga ditambahkan additive
seperti tepung modifikasi (modified flour)
agar penampilan bakso lebih bagus, fosfat untuk makanan (bahan tambahan ini
diaplikasikan untuk penyeimbang dan restrukturisasi daging yang sudah dipotong)
dan ISO (Isolated Soya Protein). Bahan
tambahan ini (ISO) berfungsi sebagai pengikat atau binder
atau emulsifier yang mengikat
minyak (lemak) dengan air sehingga menjadi adonan yang kompak dan tidak pecah.
Dalam kesempatan itu, Yuyun Anwar juga menjelaskan manajemen praktis pembuatan
bakso yang tepat mulai pembelian bahan baku, additive, bumbu dan tepung hingga pengemasan dan penyimpanannya.
Peserta juga dikenalkan mesin mincer, mesin
mixer dan mesin cetak bakso yang praktis dan efisien. Pasalnya mesin cetak
bakso itu bisa mencetak butiran bakso dengan cara cepat dengan ukuran sama
sesuai keinginan.
Sementara itu untuk mengemas bakso digunakan
plastik vacuum berbahan PE dengan sistem vacuum yang menyedot udara di dalam
kemasan. Kelebihan dari sistem ini
membuat umur simpan bakso lebih panjang saat ditaruh di ruang pendingin
(freezer).
“”Mengingat workshop ini bertujuan melahirkan juragan-juragan bakso yang baru,
maka peserta juga saya ajarkan cara menghitung harga jual bakso dan analisis
usaha membuat bakso daging halus kress, bakso daging murah meriah, bakso daging
murah antisusut, bakso urat (jamur), dan bakso gepeng termasuk kuah bakso sapi
yang lezat,” terang Bu Yuyun sapaan akrabnya.
Anda berminat belajar membuat mie aneka resep
bakso daging sapi untuk usaha sekaligus menjadi seorang juragan bakso terkenal,
silakan menghubungi Tristar Institute cq
Akpar Majapahit Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-5,
sekarang juga. (ahn)
Kak biaya kursusnya berapa untuk bakso??
BalasHapus