Diasuh Chef Renny Savitri M.Par dan Chef Fitri Syntiadewi SE
100 Santriwati dan Ustadzah Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata
Pamekasan, Belajar Buat Kue Lapis Kukus Kekinian
PADA
hari Kamis
(25/01/2018) pagi, 100-an orang santriwati dan ustadzah (guru perempuan) dari Pondok Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata,
Panaan Palengaan, Pamekasan, antuasias mengikuti pelatihan membuat Kue Lapis Kukus
desain kekinian yang diasuh chef
Renny Savitri M.Par dan chef Fitri
Syntiadewi SE.
Dua orang instruktur yang tampil cantik dengan hijab di kepala dari
Tristar Group itu didatangkan dari
Surabaya –berkantor di Graha Tristar Jl. Raya Jemursari No. 244 Surabaya--
oleh Ketua Panitia Pekan Ngaji 3 Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan,
untuk meramaikan gelaran tersebut sekaligus berbagi ilmu cara membuat Kue Lapis
Kukus desain kekinian yang belakangan lagi nge-trend di pasaran.
Sebelum menyaksikan kepiawaian chef Renny dan chef Fitri
mendemonstrasikan cara membuat Kue Lapis Kukus desain kekinian yang legit dan enak rasanya, kedua instruktur
itu memberikan penjelasan umum seputar dunia pastry (patisserie)
khususnya trend Kue Lapis Kukus
desain kekinian yang menjamur bak di musim hujan, hingga menyebar ke daerah-daerah
pinggiran seperti Pamekasan (Madura).
Di pasaran, Kue Lapis Kukus desain kekinian –dijual
dengan berbagai merek dagang seperti Omah Lapis. Harganya pun bervariasi, mulai
Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per kotak (ukuran10-12 cm x 25-30 cm dengan tinggi
4-5 cm) tergantung jumlah layer dan toping-nya.
Untuk memenuhi permintaan konsumen kelas menengah,
biasanya ketebalan Kue Lapis Kukus desain kekinian terdiri dari dua layers (coklat dan original) dengan toping-nya
parutan keju. Namun jika menjualnya per slice
(iris), di atas taburan keju dikasih buah cherry demi mempercantik penampilannya,
seperti yang dipraktikkan saat demo masak bertema Ngaji Tata Boga. Membangun Istana dari Dapur, di hadapan 100-an
santriwati dan ustadzah dari Ponpes
Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan, Kamis (25/01/2018) lalu.
”Selain itu untuk memikat calon pembeli maupun
pelanggan, penjual kue lapis kukus menambah beberapa varian lain dengan aneka toping yang menarik. Pendekatan ini
sudah jamak dilakukan para pelaku bisnis pastry
(patisserie) di Surabaya maupun
kota-kota besar lainnya di Jatim,” kata chef
Renny Savitri melalui WhatsApp
(WA)-nya kepada kru www.culinarynews.info,
Senin (29/01/2018) petang.
Dengan gaya presentasinya yang memukau dan mudah
dipahami, kehadiran chef Renny dan chef Fitri disambut antusias oleh
undangan yang hadir khususnya santriwati dan ustadzah dari Ponpes Mambaul Ulum Bata-Bata, Pamekasan. Saat sesi tanya
jawab pun berlangsung cair berkat
kepiawaian pemateri mengendalikan jalannya acara ngaji tata boga di ponpes
tersebut.
Presdir Tristar Group Ir Juwono Saroso MM., MM.Par
mengapresiasi keinginan dari Panitia Pekan Ngaji 3 Ponpes Mambaul Ulum
Bata-Bata, Pamekasan, yang meminta instrukrur dari Tristar Group mengisi acara Ngaji Tata Boga. Membangun Istana dari Dapur
di ponpes tersebut.
”Kegiatan pelatihan masak membuat kue lapis kukus
desain kekinian itu merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat
khususnya komunitas pondok pesantren di Madura khususnya dan Jatim pada
umumnya. Kegiatan pelatihan semacam ini merupakan implementasi dari program Corporate Social Responsibility (CSR)
Tristar Group dalam mengawali Tahun Baru 2018,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar