Praktik VCO Bersama Lydia Nursanti, Instruktur Tristar
Institute
Pengelola Café & Resto dari Magelang Belajar Teknik
Membuat ”Virgin Coconut Oil” (VCO) Sistem Dingin
UNTUK kali kesekian,
Divisi Teknologi Pangan Tristar Institute Surabaya dipercaya untuk mengajarkan
cara membuat Virgin Coconut Oil (VCO)
atau minyak kelapa murni atau dikenal dengan sebutan minyak perawan atau disebut
juga minyak dara kepada Jonatan Budiono dan mamanya, peserta kursus private VCO
dari Magelang, Jateng, Selasa (04/10/2016) siang.
Pelatihan
membuat VCO itu dihelat di Laboratorium Praktik Tristar Institute Jl. Raya
Jemursari No. 234 Surabaya, dengan instruktur Lydia Nursanti AMD.Par dengan
dibantu asisten Ir Indah Fitriana dan seorang cook helper.
VCO
ini merupakan minyak yang berasal dari buah kelapa (Cocos mucifera L.) tua segar yang diolah pada suhu rendah (-60 *C)
tanpa proses pemutihan dan hidrogenasi. Proses tersebut membuat minyak kelapa
ini dengan sebutan minyak perawan atau minyak dara (Virgin Coconut Oil).
VCO
merupakan minyak kelapa murni yang tahan terhadap panas, cahaya, oksigen dan
proses degradasi karena struktur kimianya tidak mengandung ikatan
ganda.Karakteristik lain dari VOC adalah minyak ini memiliki warna jernih,
beraroma lembut dan rasanya gurih.
Selain
itu, VCO juga mengandung assam-asam lemak jenuh tinggi sehingga menjadikannya
tidak mudah tengik saat disimpan lama. Asam-asam lemak jenuh tersebut di
antaranya adalah medium chain fatty acid
(MCFA) atau medium chain trygleserida
(MCT), yang sangat diperlukan tubuh.
VCO
tidak mengandung kolesterol yang teroksidasi dan tidak pula mengandung ikatan trans yang merupakan racun bagi
metabolisme tubuh, menyebabkan diabetes, menghambat produksi insulin dan
kanker. VCO juga mengandung zat antioksidan sehingga menurunkan kebutuhan akan
vitamin E.
Mengonsumsi
VCO secara teratur dapat mengaktifkan hormon-hormon anti penuaan (anti aging), progesteron atau DHEA serta
mencegah serangan jantung, pikun, kegemukan (obesitas), kanker dan penyakit
degeneratif lainnya yang berhubungan dengan penuaan dini.
VCO
yang beredar di pasaran kebanyakan adalah produk impor dengan berbagai merek
dagang. VCO dalam kemasan botol dengan ukuran bervariasi relatif mahal harganya
dibandingkan dengan harga minyak goreng. Satu botol VCO impor produksi Portugal
dengan ukuran 750 ml dibandrol Rp 500 ribu lebih.
Buah
kelapa yang direkomendasi untuk pembuatan VCO cirinya sebagai berikut: (1).
Kelapa berumur 11-13 bulan, tidak boleh terlalu muda atau terlalu tua, (2).
Kulit sabut kelapa sudah berwarna coklat, (3). Jika dikoclak, bunyinya
terdengar nyaring menandakan jumlah air
di dalam tempurung kelapa telah berkurang, (4). Jika dibelah, daging buahnya
berwarna putih dengan ketebalan 10-15 mm.
Proses
pembuatan VCO ada beberapa cara. Salah satunya yang dipraktikkan dalam
pelatihan di laboratorium Tristar Institute adalah Pengendapan Sistem Dingin,
di mana daging buah kelapa yang telah diparut diberi air plus anti oksidan.
Kemudian diperas dan disaring sehingga menghasilkan santan.
”Santan
ditampung dalam wadah transparan (plastik),
kemudian didiamkan selama beberapa beberapa jam sehingga terbentuk dua
lapisan, yaitu krim santan dan air. Selanjutnya krim santan didiamkan lagi
sehingga terbentuk tiga lapisan. Ketiga lapisan tersebut –minyak, blondo dan
air-- merupakan komposisi di dalam santan yang terpisah karena perbedaan berat
jenis. Lapisan paling atas yang berupa minyak merupakan Virgin Coconut Oil (VCO),” terang Santi, sapaan akrab Lydia Nursanti,
instruktur dari Tristar Institute, kemarin.
Kepada
peserta pelatihan VCO, Jonatan Budiono (pengelola café & resto di
Magelang), Santi menjelaskan cara membuat VCO sistem dingin, bahan yang
dibutuhkan adalah: kelapa parut 4 kg, air 5 liter dan air panas 1 liter, bahan
antioksidan atau butylanted hydroxytoluene (BHT) berbentuk kristal seperti gula
pasir.
Cara membuat VCO sistem dingin:
(1).
Kelapa parut ditambahkan air dan air panas kemudian diremas beberapa kali
sehingga terbentuk santan.
(2).
Untuk hasil maksimal bisa menggunakan alat pres santan lalu saring.
(3).
Masukkan santan ke dalam wadah transparan (plastik) lalu tunggu selama kurang
lebih dua jam hingga terbentuk dua lapisan yaitu krim santan dan air.
(4).
Pisahkan krim santan dari air lalu kocok dengan mixer selama 45 menit.
(5).
Masukkan krim santan yang telah dikocok ke dalam wadah transparan lalu tunggu
selama delapan jam sehingga membentuk tiga lapisan yakni minyak, blondo dan
air.
(6).
Ambil minyak yang terdapat pada lapisan atas kemudian saring dengan kapas atau
kertas saring, hasil akhir dari penyaringan adalah VCO.
Menjawab
pertanyaan www.culinarynews.info, Jonatan
mengatakan, niatnya belajar sekaligus praktik langsung membuat VCO di
laboratorium Tristar Institute karena mendapat
tantangan dari klien di luar negeri untuk menyuplai produk olahan buah kelapa (VCO)
itu secara rutin ke Amerika Serikat. Nah,
sebelum menindaklanjuti tantangan itu, dirinya harus belajar dulu kepada
ahlinya demi menambah pengetahuan tentang berbagai kelebihan VCO bagi kesehatan
tubuh.
Menurut
Sarjana Akuntansi dari UK Petra Surabaya tersebut, di wilayah pesisir Jateng
dan sekitarnya, pohon kelapa banyak ditanam petani dan masyarakat sehingga
pihaknya tidak kesulitan mencari buah kelapa untuk bahan baku pembuatan VCO. Di
pasaran, buah kelapa bisa dicari setiap waktu tanpa harus menunggu masa panen
raya pada bulan-bulan tertentu.
”Selain
VCO banyak khasiatnya bagi kesehatan, minyak kelapa murni ini juga memiliki
nilai ekonomi tinggi sehingga wajar jika kami tertarik untuk mengusahakannya
secara komersial. Saat ini saya belajar dulu bersama ahlinya,” kata Jonatan di dampingi
mamanya, disela-sela pelatihan VCO di Laboratorium Praktik Tristar Institute, Selasa
(04/10/2016) siang.
Anda
tertarik belajar membuat VCO untuk home
industry (usaha skala rumahan), silakan menghubungi Tim Marketing Divisi Teknologi Pangan dan Non-Food Tristar Institute cq
Akpar Majapahit, Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-5,
085733691648, 082330853725, PIN BB 28CCC1E0, sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar