Kursus Masak di Laboratorium Praktik Tristar Institute
Chef Haris Suseno Bimbing Peserta Kursus Masak Ayam Goreng
Kremes, Ayam Goreng Kalasan, Sup Ayam
PADA hari Rabu (16/11/2016)
siang, Laboratorium Praktik Tristar
Institute Jl Raya Jemursari No. 234 Surabaya melayani pelatihan memasak
ayam goreng kremes, membuat kremesan ayam goreng, bumbu labur ayam goreng
kremes, ayam goreng Kalasan, tepung fried
chicken, bumbu rendeman (marinade),
sup ayam dan sambal ayam goreng oleh chef
Haris Suseno dan Ferdianto, asistennya.
Berbicara tentang ayam, banyak sekali masakan
yang bisa diolah dan dikreasikan dari bahan dasar ayam, misalnya ayam goreng
tepung, ayam kecap, balado ayam, opor ayam atau ayam goreng. Untuk ayam goreng
merupakan salah satu olahan ayam yang sangat mudah dan sederhana karena
pengolahannya tak membutuhkan waktu yang lama dalam memasaknya.
Barangkali jika ayam digoreng disajikan begitu-begitu
saja, lama kelamaan bosan juga, makanya perlu dikreasikan lagi ayam goreng yang
lezat itu dengan ditambahkan kremesannya. Yang spesial dari resep ayam goreng
ini tentu saja kremesan yang menemani ayam goreng, meskipun pada dasarnya ayam
goreng itu sudah memiliki rasa enak dan gurih.
Ayam goreng semakin enak dan lezat dengan
kremesan yang terbuat dari tepung beras. Sekadar informasi ayam goreng kremes
sendiri memang identik dengan kota Jogjakarta dan sekitarnya. Pasalnya, di kota
itu banyak restoran yang menyajikan ayam goreng kremes sebagai menu utamanya.
Di antara restoran yang sudah kondang menyajikan menu ayam goreng kremes yakni
Restoran Ny. Suharti dan Mbok Berek.
Citarasa
ayam goreng yang enak dengan kremesannya yang gurih karena terbuat dari sisa
air bumbu bekas rebusan ayam dan santan semakin menciptakan kenikmatan
tersendiri disetiap suapnya. Ayam goreng kremes cocok sekali disajikan dengan
nasi putih yang pulen beserta sambal dan lalapannya.
Praktik membuat ayam goreng kremes ala resto
inilah yang diajarkan instruktur dari Laboratorium Praktik Tristar Institute
kepada peserta kursusan. Pelatihan ayam goreng kremes yang diasuh chef Haris itu diikuti empat orang
peserta dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Empat orang peserta pelatihan itu adalah H.M. Sadli, Parhiah, Yuliana Sari dan
Linawati Devi. Pelatihan masak ayam goreng kremes di Tristar Institute ini
dibiayai oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren At-Thohiriyah Al-Fadiliyah
(Yathofa), Lombok Tengah NTB, H. Fadli Fadel Thohir. Pesantren tersebut selain
mendidik 500-an santri, juga mengelola Rumah Sakit (RS) Yathofa dan kawasan wisata
(hotel, restoran dan pemandian) di Kembangseri Lombok Timur
”Nah, sebelum pembangunan kawasan wisata
terpadu itu rampung, kami disekolahkan dulu untuk belajar masak kepada ahlinya.
Materi pelatihan di Tristar Institute selain kursus noodle making dan aneka ayam goreng, juga belajar masak rawon, soto
ayam, soto daging, pepesan ikan laut, aneka mie goreng dan nasi goreng selama
empat hari berturut-turut,” kata H.M. Sadli kepada kru www.culinarynews.info di sela kursus masak aneka ayam goreng, Rabu
(16/11/2016).
Saat ini, dirinya dipercaya mengelola kantin
di RS Yathofa milik H. Fadli Fadel Thohir. Menu makanan di kantin itu sebagian
besar merupakan masakan khas Lombok. Sehabis belajar masak di sini, pihaknya akan
menambah ragam menu di kantin sehingga konsumen punya lebih banyak pilihan.
”Nantinya menu-menu baru ini juga kami
aplikasikan di restoran yang akan dibuka di kawasan wisata Kembangseri Lombok
Timur, seperti harapan Ketua Yayasan Pondok Pesantren At-Thohiriyah
Al-Fadiliyah (Yathofa), Lombok Tengah, NTB,” terang H. Sadli di dampingi
Parhiah, Yuliana Sari dan Linawati Devi.
Mereka sangat antusias mendengarkan
penjelasan dari chef Haris mulai pengenalan bahan dan
bumbu-bumbunya, peralatan masak hingga teknik pengolahan ayam kremes yang enak
berikut cara membuat sambalnya.
Kepada peserta kursus masak ayam kremes, chef Haris
mengatakan, untuk membuat ayam kremes yang enak, selain faktor pemilihan bumbu
dan cara mengolahnya, juga aspek pemilihan ayam punya peranan penting.
Untuk skala ekonomi (buka usaha), ayam yang
dipilih adalah ayam pejantan dengan bobot 750-900 gram per ekornya. Ayam
pejantan ini di samping harganya ekonomis, juga mudah dicari di pasar
tradisional. Selain cocok untuk dibuat ayam kremes, ayam pejantan ini juga
direkomendasi untuk dibuat ayam tulang lunak.
”Selama praktik masak membuat ayam kremes,
peserta selain saya ajarkan pengetahuan bahan, teknik memotong ayam yang betul,
ngungkep bumbu dan masak daging ayam
(bisa pakai presto), juga diajarkan cara
membuat kremesannya dan sambal bajak,” terang chef Haris, yang saat ini menempuh Program Pendidikan Pascasarjana
(S2) Magister Pariwisata di STIEPARI Semarang.
Untuk daging ayam sebaiknya
menggunakan ayam kampung, ayam pejantan atau ayam buras agar hasilnya lebih
enak, gurih dan makyus. Sebetulnya boleh saja menggunakan daging ayang sayur,
tetapi hasilnya kurang maksimal. Pasalnya, ayam goreng kremes ala resto,
sebaiknya memakai ayam kampung, ayam pejantan atau ayam buras yang gurih
rasanya.
”Demi menjaga agar rasanya tetap
enak yang terpenting adalah saat pembuatan bumbunya harus pas, biar hasilnya
tetap lezat. Saat meracik bumbu ditambahkan kunir sedikit dalam bumbu ayam
goreng kremes bertujuan agar warnanya terlihat lebih cantik,” kata chef Haris Suseno memberikan tips kepada
peserta pelatihan.
Nah, Anda tertarik dengan kursus wirausaha di
Laboratorium Praktik Tristar Institute, silakan menghubungi Tim Front Office (FO) Akpar Majapahit Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp.
(031) 8433224-25, sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar