Pelatihan Masak di Laboratorium
Praktik Akpar Majapahit
A
Chef Ari Purwanto Praktikkan Cara Buat Bakso Halus, Bakso
Kasar, Siomay, Tahu Bakso, Kuah dan Sambal Bakso
CHEF Ari Purwanto kembali berbagi
ilmu membuat aneka bakso kepada sembilan orang peserta kursus aneka bakso di
dapur kuliner 1 Laboratorium Praktik Akpar Majapahit, lantai 3 Gedung Graha
Tristar Jl Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Sabtu (23/07/2016).
Peserta kursus aneka bakso itu adalah Mushollin
(Pasuruan), Mohammad Romli (Bangkalan), Sie Hin Lian (Jogja), Mohammad Widodo
(Surabaya), Siti Nuryani (Madiun), Yayuk
Listiani (Waingapu, NTT), Fatmawati (Waingapu, NTT), Retha Dwi Sintha (Gresik)
dan Irene Sudiro (Surabaya).
Mereka antusias datang ke Laboratorium
Praktik Akpar Mahapahit untuk belajar membuat bakso halus, bakso kasar, siomay,
tahu bakso, kuah bakso dan sambalnya dari ahlinya langsung.
Kursus aneka bakso –yang meliputi enam resep-- dengan dibimbing langsung oleh instruktur berpengalaman
dari Laboratorium Praktik Akpar Majapahit chef
Ari Purwanto. Selama membimbing peserta kursus private bakso, chef Ari, sapaan akrabnya, dibantu oleh Arjun,
asistennya.
Kepada kru www.culinarynews.info, Yayuk dan Fatmawati dari Waingapu
(NTT) menuturkan, tekadnya jauh-jauh datang ke Surabaya dari Nusa Tenggara
Timur (NTT) belajar aneka bakso mulai bakso halus, bakso kasar, siomay, tahu
bakso, kuah bakso dan sambalnya di Laboratorium Praktik Akpar Majapahit, karena
ingin ”menggoyang” Waingapu (NTT).
Kedua wanita paro baya ini bertekad membuat
sajian aneka bakso yang berbeda dengan yang sudah ada di Waingapu khususnya,
baik dari aspek cita rasa, tekstur hingga cara penyajiannya, setelah belajar di
Laboratorium Praktik Akpar Majapahit Surabaya.
”Saat ini, kami baru membuka café & resto
di Waingapu, dengan menyajikan aneka
masakan khas daerah NTT. Café itu kami kelola sejak beberapa tahun silam.
Setelah belajar membuat aneka bakso di sini, maka menu bakso akan melengkapi
menu makanan yang tersedia di café & resto yang kami kelola,” ujar Yayuk di
dampingi Fatmawati, kerabat dekatnya.
Meskipun sudah punya usaha resto, namun
dirinya tidak berhenti belajar sekalipun harus terbang ke Surabaya, ia akan
melakoni. Pasalnya, ia ingin terus berkarya demi mengapresiasi hobinya masak memasak
(kuliner) dengan memperbanyak menu masak yang saat ini dikuasainya sekaligus
memenuhi kebutuhan kuliner pelanggan setianya di Waingapu, NTT.
Tidak hanya Yayuk Listiani dan Fatmawati yang
antusias mengikuti praktik masak aneka bakso, peserta lain khususnya yang
berasal dari luar kota seperti Mushollin (Pasuruan) Mohammad Romli (Bangkalan),
Retha Dwi Sintha (Gresik), Siti Nuryani (Madiun) dan Sie Hin Lian (Jogja) juga semakin
termotivasi belajar membuat satu paket lengkap bakso dari A sampai Z.
Antusiasme itu tumbuh setelah mendapat
masukan dari chef Ari Purwanto, yang
tidak pelit berbagi ilmu selama pelatihan. Instruktur masak yang berpenampilan kalem ini bahkan
memberikan tips dan trik bagaimana membuat bakso yang enak untuk komersial dan
disuka konsumen.
Selama kursus aneka bakso, chef Ari juga menjelaskan bahan-bahan
yang dibutuhkan untuk membuat bakso yang kenyal, kuah daging sapinya jernih dan
citarasanya sedap mengingat kaldunya hasil
dari memasak tulang kaki (sengkel) sapi.
Pada saat kursus aneka bakso ini, peserta
diajarkan cara membuat bakso halus dari daging sapi dan bakso kasar (memadukan
adonan daging halus dan tetelan daging sapi yang dicincang kecil-kecil).
Selain bakso, peserta juga belajar membuat siomay
(isinya berupa olahan udang, ikan tengiri dan tepung yang sudah dibumbui plus
irisan wortel, bawang prei dan kentang), membuat tahu bakso (isinya dari hasil olahan
udang, ikan tengiri dan tepung yang sudah diberi bumbu ditambah irisan wortel,
bawang prei dan kentang).
”Setelah selesai membuat bakso halus, bakso
kasar, siomay dan tahu bakso, peserta kursus juga saya ajarkan bagaimana
membuat kuah bakso yang sedap. Selain kuah bakso, saya juga mempraktikkan cara
membuat sambal bakso yang teksturnya masih kasar sebagai ciri khas sambal
tradisional warisan nenek moyang,” ujar chef
Ari, yang sehari-hari menjadi dosen pada Prodi Culinary Akpar Majapahit.
Kaldu dari tulang kaki (sengkel) sapi yang
dimasak beberapa jam sebelumnya menjadi pilihan utama demi mendapatkan citarasa
kuah bakso yang sedap apalagi setelah ditambahkan bawang putih goreng, minyak
bawang putih dan bumbu lainnya.
Untuk membuat bakso yang kenyal dan enak rasanya, selain
faktor pemilihan daging, bahan pengenyal daging, tepung dan bahan pendukung lainnya seperti chicken powder dan bumbunya (bisa Anda beli
di Toko 9), juga cara pengolahannya punya peranan penting.
”Penambahan bahan pengenyal daging –bisa
Phosmix MP atau Sodium Tripoly Phosphate
(STPP)—dan es batu 100 gram saat membuat adonan daging sapi untuk membuat bakso
halus, akan menghasilkan pentol bakso yang kenyal, bertekstur halus dan enak
rasanya,” terang chef Ari Purwanto.
Begitu juga penggunaan Soda Kie S dan Soda
Kie P yang bersifat sebagai pembantu pembentukan gluten sehingga tidak terasa
keras tetapi kenyal. Pengaplikasian bahan pengenyal Sodium Tripoly Phosphate (STPP) atau Phosmix MP 2,5 gram berfungsi
sebagai pengenyal daging sehingga adonan daging utuk bakso halus yang diolah
dengan mesin food processor tidak
mudah menjadi bubur.
Sebagai tambahan informasi, jika Anda
tertarik untuk membeli mesin pembuat penthol bakso dan food processor –karena kapasitas produksi meningkat pesat—maka Anda
bisa mengunjungi outlet Tristar
Machinery di Jl Raya Jemursari No. 234 Surabaya untuk memenuhi kebutuhan usaha
Anda.
Nah, jika Anda tertarik menjadi peserta
kursus wirausaha di Laboratorium Praktik Akpar Majapahit, silakan menghubungi Tim
Front Office (FO) Akpar Majapahit Jl
Raya Jemursari No. 244 Surabaya, Telp. (031) 8433224-5, sekarang juga. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar